juga masih ku ingat...dan tetap akan kekal dalam ingatan ku...
di usia itu..
masih menjadi hamba kepada anak-anak...
aku bersyukur kerana tika wajah itu di telan usia
orang tuaku tidak menyusahkan dia...
3 orang cucu dibela..di jaga...di beri makan...
tinggal sebumbung di rumah usang itu....
mata kepala ku menjadi saksi wajah itu memebesarkan mereka....
sedih...
aku sedih apabila mereka tidak menghargai wajah tua itu....
termasuklah anak-anak...
ku lihat tempat pembaringanya dipenuhi semut...
bila keringat ini terasa ingin membantu..akan ku kemaskan tempat pembaringanya...
di satu hari....
wajah tua itu memohon pertolongan ibu ku mengemaskan kain-kain batik miliknya...
untuk menutup mayatnya katanya kain-kain itu di simpan..
sehelai demi sehelai di selak kain-kain itu...
soalan yang ditanyakan..
ada terjumpakah duitnya yang di simpan dalam lipatan itu..
jawapan ibuku hampa...
mengalir air mata di wajah itu..
kesedihan di lemparkan pada mimik wajah itu..
begitulah sekian kalinya setiap kali wajah itu memohon pertolongan ibuku...
apabila di tanya tentang wang yang terselit..jawapan tetap hampa...
bersambung....
No comments:
Post a Comment